Kisah ini diriwayatkan padaku oleh
seorang terpelajar berpendidikan yang telah menghabiskan lebih dari 20
tahun memperoleh pendidikan. Ia menceritakan padaku mengenai sebuah
mimpi yang Syeikh Usamah bin Laden alami ketika ia berumur 9 tahun, yang
mana mengindikasikan bahwa Allah SWT telah menyiapkan Syeikh Usamah bin
laden – semoga Allah merahmatinya- semenjak masa kecilnya, untuk
berperang melawan salibis.
Ia mengatakan padaku bahwa sewaktu ia duduk dengan sebuah kelompok
dan mendiskusikan kondisi umat yang menyedihkan, namun semuanya
mengindikasikan bahwa yang terjadi pada umat Islam sesuai dengan rencana
Allah dan dengan yakin bahwa kemenangan Allah SWT akan datang. Allah
pasti akan mengirim seorang pemimpin dan seorang penuntun diantara umat
kita yang akan mengirimkan umat yang terhina dan menyedihkan kepada
jalan pendakian yang terang dan kehebatan. Kami mulai berfikir bahwa
siapakah yang bisa menjadi seorang yang seperti itu.
Dengan seketika, Syeikh Usamah bin Laden muncul dalam pikiran kita,
semenjak ia berkorban banyak demi ummat. Dari sini, kelempokku tersenyum
dan mengatakan, “Aku akan menceritakan padamu sebuah mimpi syeikh
Usamah bin Laden; kau akan senang untuk mendengarkannya, dan kecintaanmu
pada Mujahidin akan betambah.”
Ia mengatakan, “ Aku berada di Madinah Al Munawwarah di rumah
seorang sarjana yang digunakan untuk kuliah di masjid Nabi. Kami baru
saja sampai di rumahnya ketika seseorang mengetuk pintu. Syeikh pun
kembali dengan seorang yang nampak bercahaya dan terhormat, berusia
sekitar 80 tahun.
“Tuan rumah menyambutnya dan memintanya menafsirkan beberapa ayat
dari Al –Qur’an. Dengan diam kami mendengarkannya saat tamu Syeikh
membacakan beberapa ayat Al-Qur’an, dan kemudian ia memberikan tafsir
dari semua ayat-ayat itu. Wallahi aku telah mempelajari sejumlah tafsir
namun Syeikh itu adalah lautan ilmu. Ketika ia melengkapi pelajarannya,
tuan rumah mengundangnya untuk makan, namun ia menolaknya dengan sopan,
dan kamipun mengerti bahwa ia sedang berpuasa.
“”Secepatnya, tamu tersebut meminta izin untuk pergi, namun tuan
rumah mendesak, ‘Sampai anda menceritakan pada kami mimpi Syeikh Usamah
bin Laden sekali lagi, anda tidak akan mendapatkan izin untuk pergi.’
“Syeikh pun tersenyum dan bertanya, ‘Mimpi Syeikh Usamah Bin Laden
ketika ia berusia 9 tahun ?‘ tuan rumahpun membenarkannya.”
“ini adalah bagaimana Syeikh menceritakan peristiwa tersebut:
“Aku adalah seorang teman dekat Muhammad bin Laden, ayah Usamah Bin
Laden. Dalam banyak waktu aku berada di perusahaannya. Dan seringkali,
aku mengunjungi rumahnya untuk pekerjaan yang berkaitan dengan
konstruksi. Selama diskusi, perbincangan kami diganggu oleh permainan
anak-anaknya, dan kemudian ia akan meminta mereka untuk pergi keluar dan
bermain.
““Namun aku terkejut melihat fakta bahwa ia selalu meminta seorang
anak lelakinya untuk duduk disampingnya. Aku bertanya padanya, “Mengapa
tidak kau biarkan anakmu ini untuk bermain dengan saudara-saudaranya ?
apakah ia sakit ?”
“Muhammad bin Laden tersenyum dan mengatakan, “Tidak, ada sesuatu
yang spesial mengenai anakku ini.”
“Ketika aku bertanya namanya, ia mengatakan, “Namanya adalah Usamah,
dan ia berusia 9 tahun. Biarkan aku berbagi denganmu sesuatu yang aneh
yang terjadi beberapa hari yang lalu. Anakku membangunkanku beberapa
menit sebelum sholat subuh dan mengatakan padaku,” ‘Ayahku tersayang,
aku akan menceritakan padamu mengenai sebuah mimpi yang aku miliki.’ “
aku berpikir bahwa ia pasti telah mengalami sebuah mimpi buruk. Akupun
berwudhu dan membawanya ke masjid denganku. “
“”Dalam perjalanan, ia menceritakan padaku, “Dalam mimpi, aku melihat
diriku berada di sebuah area dataran yang luas. Aku melihat tentara
menunggang kuda putih bergerak ke arahku. Mereka semua mengenakan turban
hitam. Salah satu penunggang kuda, yang memiliki mata mengkilap,
mendatangiku dan bertanya, “ Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?”
aku pun menjawab, “Ya, itu adalah saya.” Ia bertanya lagi, “Apakah anda
Usamah bin Muhammad bin Laden?” aku pun menjawab lagi “Ya, itu adalah
saya.” Ia bertanya lagi “Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?”
kemudian aku pun menjawab “Wallahi, aku adalah Usamah bin Laden.”
Kemudian ia pun memindahkan sebuah bendera kearahku dan mengatakan,
“Pegang bendera ini ke Imam Mahdi Muhammad bin Abdullah di gerbang
Al-Quds. “Akupun mengambil bendera darinya, dan aku melihat tentara
mulai berbaris dibelakangku.”
“Muhammad bin Laden mengatakan, “Pada saat itu aku tekejut, namun
karena bisnis di tempat kerja, aku lupa mengenai mimpi tersebut. Pagi
hari selanjutnya, ia membangunkan ku sebelum sholat subuh dan
menceritakan mimpi yang sama. Hal yang sama terjadi di pagi hari yang
ketiga. Sekarang, aku mulai khawatir dengan anakku. Akupun memutuskan
untuk membawanya denganku ke seorang yang berpengetahuan (Alim) yang
dapat menafsirkan mimpi-mimpi.“
“Maka, aku membawa Usamah kepada seseorang Alim dan memberikannya
informasi mengenai seluruh kejadin. Ia menatap kami dengan heran dan
bertanya, “Apakah ini anakmu yang sama yang telah bermimpi?” akupun
berkata, “Ya” ia terus menatap Usamah untuk beberapa saat. Kekhawatiran
ku bertambah. Ia menghiburku dan mengatakan, “Aku akan mengajukan
beberapa pertanyaan. Aku yakin anda akan menjawab semuanya dengan
jujur.”
”Ia bertanya pada Usamah, “Nak, apakah kau ingat apapun mengenai
bendera yang penunggang kuda berikan padamu?” Usamah menjawab, “Ya, aku
mengingat itu.”
”Ia bertanya padanya, “dapatkah kau menggambarkannya, bagaimana itu?”
”Usamah mengatakan. “bendera itu serupa dengan bendera Saudi Arabia,
tapi tidak berwarna hijau namun hitam, dan disana terdapat sesuatu yang
tertulis di dalamnya berwarna putih.””
”Ia pun mengajukan pertanyaan selanjutnya pada Usamah, “Apakah kau
pernah melihat dirimu sendiri berjuang?”
Usamah menjawab, “Aku sering melihat mimpi semacam itu.” Kemudian ia
meminta Usamah untuk pergi keluar ruangan dan membaca Al-Qur’an.
“”Kemudian orang alim itu berpaling padaku dan bertanya, “Dari mana
keturunan anda berasal ?””
“”Aku menjawab dari Hadramawt di Yaman. Kemudian ia bertanya padaku
untuk memberitahukan padanya mengenai suku ku. Aku pun menjawab bahwa
kami berkaitan dengan suku Shanwah yang mana adalah sebuah suku Qahtani
dari Yaman. Kemudian ia menangis dan bertakbir dengan kencang dan
memanggil Usamah dan menciuminya sambil menangis. Ia pun mengatakan
bahwa tanda-tanda waktunya sudah dekat.
“”Oh Muhammad bin Laden, anakmu ini akan menyiapkan tentara
untuk Imam Mahdi dan demi melindungi agamanya, ia akan berhijrah ke
wilayah Khurasan. Oh Usamah ! Berbahagialah ia yang berJihad disisi mu.
dan terbatalkan dan kecewalah ia yang meninggalkanmu seorang diri dan
bertarung melawan mu.””
Tidak ada komentar:
Posting Komentar